Selasa, 08 September 2020

PERKEMBANGAN SENI BARAT

 Sejarah seni rupa barat di daratan eropa, sebenarnya merupaka urutan perkembangan yang sangat panjang, yaitu mulai dari zaman Yunani, Romawi, abad pertengahan renainsance, barok dan rokoko, sampai pada jaman modern


1. Kesenian Yunani
Kesenian Yunani mengutamakan keindahan (idelaisme) berdasarkan akal (rasionalisme) dan berpusat pada manusia (humanisme). Peninggalan karya seni dan seni patung yang bermutu tinggi dibuat berdasarkan pedoman yang dirumuskan pada buku “Golden Section”
Bangsa Yunani termasuk penganut Polyteisme (banyak Dewa). Dan diwujudkan dengan bentuk manusia yang cantik dan tampan (Antroforfisme) seperti Dewa Apolo, Dewa Zeus Dewi Nike, dll
Kebudayaan Yunani diawali dari kebudayaan – kebudayan daerah disekitar laut tengah, yaitu kebudayaan Kreta (Minois), kemudian berkembang hingga mencapai klasiknya


a. Seni Bangunan Yunani
Menggunakan bahan batu dengan deretan tiang pendukung atap dan ada 3 jenis tiang yang bisaa digunakan yaitu tiang Doria Ionis dan Korenthia bangunan didirikan untuk kepentingan sacral maupun untuk profan yaitu:
- Kuil, dengan ciri – ciri bagian kakinya senantiasa 3 undak seluruh bangunan dikelilingi tiang dengan tiang muka selalu genap dan jumlah samping dengan rumus 2X jumlah tiang muka. Contoh, kuil perthenon kuil zeus, kuil pesiedon
- Teater, adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertunjukan (drama, musik atau Tari), berbentuk setengah lingkaran dengan deretan tempat berundak – undak pada lereng bukit
- Tugu, (monumen) berfungsi sebagai bangunan peringatan
- Stadion, bangunan tempat adu lari yang bisaa diselenggarakn pada pesta olimpide pada pesta olimpiade untuk menghormati zeus
b. Seni Patung Yunani
Mula-mula masih memperlihatkan, pengaruh dari seni patung Mesir (Kourus dan Kore), kemudian berkembang hingga mencapai klasiknya. Seni patung klasik Yunani dikenal dengan 2 ajaran.
1). Ajaran Attis hama oleh Phidias (gaya luhung), Myron (gaya Dinamis) dan Polykleitos (gaya Isealis).
2). Ajaran Attis Baru olh Praxiteles (gaya Rupawan dan Contraposto), Skopas (gaya Lincah dan gaya Rasa) Dan Lysipos (gaya Realis).
c. Seni Lukis Yunani
Polygnatos dan Apelles adalah pelukis terkenal zaman klasik, tetapi peningggalanya hanya sedikit yang kita ketahui yaitu hanya dari hiasan jambangan saja yang dikenal dengan gaya hias merah.
d. Seni Musik, Tari dan Teater Yunani
Bangunan Teater merupakan tempat pertunjukan musik, Tari dan drama yang sering dipentaskan pada saat itu.
 Musik yang berkembang adalah musik petik (alatnya disebut Lyra dan Khitara) yang berfungsi untuk upacara pemujaan terhadap para Dewa.
 Pementasan drama dengan tema-tema religi atau mithos – mithos
 Tari juga sering dipentaskan terutama yang bersifat sakral

2. Kesenian Romawi
Bangsa Romawi adalah bangsa yang terbuka terhadap kebudayaan luar dan memiliki sifat – sifat kepercayaan dan peradaban hidup yang sama dengan bangsa Yunani. Demikian pula dalam kesenianya, segala bentuk keindahan dan kagungan seni Yunani ditiru dan diabadikan
a. Seni Bangunan Romawi
Romawi telah berhasil membuat bangunan dengan konstruksi lengkung tong (dari Mesopotamia), konstruksi arsitraf dari (Mesir dan Yunani). Kemudian sebagai hasil kreatifitas Romawi sendiri telah berhasil menciptakan jenis tiang yang dinamakan “Komposit Kapitil”, yaitu hasil gabungan antara kapitil (kepala tiang ) Ionia dan Korenthia. Peninggalannya:
- Kuil Romawi, bentuknya mirip dengan kuil – kuil Yunani dengan ciri khasnya yaitu: kakinya lebih tinggi tiang pendukung atap hanya dibagian muka saja dan lebih kaya dengan hiasan contohnya kuil Phanteon
- Teater Romawi, bentuknya sama dengan Teater Yunani, hanya Teater Romawi tidak didirikan di lereng bukit melainkan di tempat datar
- Stadion (sirkus) Romawi, bentuknya mirip dengan stadion Yunani, hanya stadion Romawi fungsi sebagai tempat pacuan kereta kuda
- Tugu dan gerbang (Triumphal Arch) berfungsi sebagai lambang kemenangan dari suatu perjuangan
- Basilica adalah bangunan tempat musyawarah atau pengadilan dalam perkembangannya oleh orang Kristen dijadikan contoh untuk bangunan gereja
- Forum adalah sejenis lapangan di pusat kota tempat berdirinya bangunan – bangunan penting mulai dari bangunan keagamaan sampai bangunan keduniawian
- Colosseum (Amphi Teater) adalah bangunan yang terdiri dari 4 tingkat berdenah elifs yang berfungsi sebagai tempat perkelahian para gladiator
- Thermae adalah bangunan sebagai tempat pemandian (air panas, air dingin dan mandi uap)
- Aquaduct yaitu bangunan talang air
- Cloaca, yaitu terowongan yang ditembuskan ke dalam bukit
- Katakomba, yaitu terowongan di bawah tanah yang didalamnya terdapat kamar – kamar tempat jenajah
b. Seni Patung Romawi
Seni patung Romawi merupakan kelanjutan dari gaya realis patung Yunani, contoh; patung potret Kaisar Augustus. Selain patung juga terdapat relief – relief yang bertemakan sejarah dan penerangan
c. Seni Lukis Romawi
Seni lukis Romawi adalah hasil campuran dari unsur seni lukis Mesir dan Yunani, bertemakan tentang keduniawian dan cerita – cerita mitos. Dibuat denga teknik fresco dan mosaic (lukisan tempelan dan bahan berwarna)

3. Kesenian Abad Pertengahan
Keketika bangsawan dan kaisar Romawi dipengaruhi oleh agama nasrani (Katholik), maka segala kegiatan seni yang harus berdasarkan peeraturan agama yang dipusatkan di biara – biara. Membuat lukisan atau patung harus bertemakan tentang yesus, mendirikan bangunan harus mengutamakan gereja atau basilica dengan sifat vertikalisme sebagai lambang kekuasaan diatas segalanya. Kemudian dalam senu musikpun yang dikembangkan hanya musik – musik gereja yang disebut Liturgi
Kegiatan seperti ini mengakibatkan kebudayaan Yunani dan Romawi yang serasi mengalami kemunduran, karena para seniman tidak diberi kebebasan, sehingga tidak melahirkan kreatifitas yang dapat mempengaruhi dunia. Keadaan seperti ini oleh ahli kebudayaan dinamakan “Zaman Kegelapan”

4. Kesenian Masa Renaisance
Seni renaissance muncul di Itali (berpusat di Plorence) pada abad ke 15. renaissance berarti kelahiran kembali kebudayaan Yunani dan Romawi yang gemilang segala kegiatan yang bersifat Theokratis (berdasarkan peraturan agama) menjadi sifat Antroposentis ( berpusat pada manusia), zaman ini kembali manusia bebas berfikir, bebas menuangkan ide, bebas mencari dan menikmasti kenikmatan duniawi
Pengaruhnya dalam bidang seni rupa, yaitu lukisan atau patung yang semula bertemakan agama menjadi tema – tema manusia dan alam sekitarnya, pada seni bangunan yang semula bersifat vertikalisme (tinggi dan meruncing keatas) menjadi bersifat horizontal (melebar kesamping)
Pada zaman ini seniman berkarya berangkat dari kwalitasnya masing – masing (individualisme), oleh karena itu muncul tokoh – tokoh seniman barat, seperti:
- Seni rupa oleh; Leonardi da Vinci, Michelangelo dan Rafel Santi
- Seni musik oleh: Frescobaldi, Jan Pieterzoon, Sweelinck dll

5. Kesenian Barok dan Rokoko
Seni Barok lahir di Itali pada pertengahan abad ke 16 oleh Michelango, Barok artinya tidak beraturan atau menyimpang seperti tampak pada karya – karya seni lebih bebas dengan ciri – ciri: kaya dengan warna dan cahaya, mewah dalam hiasan / pahatan, dan gerakan lebih hidup pada seni patung, kemudian dalam seni musik, yaitu lebih mementingkan nada hias (Ornamentik) dan tanda dinamik yang lincah antara keras (Forte) dan lunak (Piano)
Tokoh seniman terkenal jaman Barok, yaitu:
- Seni rupa oleh: Rubens, Rembrant, El Gerco dan lain – lain
- Seni musik oleh: Johan Sebastian Bach dan Frinderich Handel
Pada pertengahan abad ke 18 seni Barok mulai menurun, hal ini disebabkan seni Barok sudah mencapai puncaknya yang seolah – olah tidak bisa lagi melihat jalan untuk perkembangan selanjutnya. Keadaan ini dinamakan Rokoko dengan ciri – ciri :
- Meninggalkan segala konsekwensi estetika klasik
- Ungkapan yang sekehendak hati kepada kebebasan yang kosong
- Hiasan yang berlebih – lebihan dan dibuat – buat pada bangunan

Minggu, 06 September 2020

PEMBAGIAN SENI RUPA BERDASARKAN BENTUKNYA

 Berbagai karya seni rupa di sekeliling kita, memiliki banyak macam ragamnya. Keragaman tersebut dapat terlihat dari bentuknya, warnanya, bahan bakunya, alat pembuatannya, fungsinya atau pemanfaatannya. Dari begitu banyak ragamnya tadi, dibuat penggolongan tentang jenis-jenis karya seni rupa. Demikian juga dalam hal karya seni rupa, kita dapat membedakan jenisnya berdasarkan fungsi maupun bentuknya. Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa terbagi dua yaitu, karya dua dimensi dan karya tiga dimensi.

Karya Seni Rupa Dua Dimensi

Pengertian seni rupa dua dimensi adalah Karya seni rupa yang mempunyai dua ukuran (panjang dan lebar) sehingga hanya dapat dilihat dari depan saja. Seni rupa dua dimensi dibagi menjadi :

 Seni grafis adalah cabang seni rupa yang tergolong ke dalam bentuk dua dimensi. Berbeda dengan seni lukis yang umumnya merupakan karya-karya tunggal, kekhasan dari karya grafis adalah sifatnya yang bisa direproduksi atau diperbanyak. Contoh Seniman : Restu Ratnaningtyas

• Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas,papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan. Contoh Seniman : Van Gogh


• Seni Fotografi Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis / menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Contoh Seniman : Darwis Triadi 

Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

mempunyai tiga ukuran (panjang, lebar dan tebal) atau memiliki ruang. Sehingga dapat dilihat dari depan, samping, bawah, maupun atas. berikut adalah contoh seni rupa tiga dimensi :



• Seni Instalasi (installation = pemasangan) adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini. Contoh Seniman : Ugo Untoro



 • Seni Patung karya seni patung diwujudkan melalui pengolahan unsur-unsur seni rupapada bidang tiga dimensi. Bahan dan teknik perwujudan pada karya seni patung beraneka ragam. Bahan yang digunakan dapat berupa bahan alami seperti kayudan batu, bahan logam seperti besi dan perunggu atau bahan sintetis seperti plastik resin dan fibre glass (serat kaca). Sedangkan teknik yang digunakan disesuaikan dengan bahan yang dipakai seperti teknik pahat, ukir, cor dsb. Contoh Seniman : Spike Jonze




• Seni Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya. Contoh Seniman : Endang Lestari

Selasa, 01 September 2020

PERKEMBANGAN SENI TIMUR

 Jauh sebelum dimulai perhitungan tahun masehi, dibeberapa tempat di daerah timur sudah memperlihatkan suatu kebudayaan yang bermutu tinggi. Dan sangat berpengaruh baik di timur maupun di daerah barat

Kesenian timur pada awal perkembangannya berpusat di Mesir, Mesopotamia dan India (lembah sungai Indus). Ketiga daerah ini menampilkan bentuk seni yang memiliki ciri khas masing – masing sesuai dengan kepercayaan, pandangan hidup dan tradisinya

1. Kesenian Mesir Kuno
Daerah sekitar aliran sungai Nil merupakan daerah pertanian yang subur yang dapat memberikan kemakmuran kepada rakyatnya, sehingga Mesir dapat mengembangkan kebudayaanya dengan baik. Sejak dahulu mereka sudah mengenal ilmu pengetahuan, kesenian dan sudah mengenal jenis tulisan yang disebut Hirogli
Bangsa Mesir mempunyai kepercayaan dengan berbagai kultus (pemujaan), yaitu kultus kematian, kultus Raja dan kultus Dewa, merekapun termasuk penganut Polytheisme (banyak Dewa), seperti Dewa Amon, Dewa Osiris, Dewa Hours, Dewa Isis, Dewi Hather dan sebaginya, dan dari kegiatan – kegiatan kepercayaan itulah muncul seni Mesir yang bersifat sacral, penuh magis dan misteri, mulai dari pembuatan mumi, seni lukis, seni patung sampai pada bangunan – bangunan yang monumental dan raksasa. Terutama seni bangunan dan seni patung dibuat dari batu kapur dan batu granit. Sehingga peninggalan – peninggalannya masih dapat kita lihat sampai sekarang
a. Seni Bangunan (bangunan makan dan kuil) Mesir kuno
Bangunan makam yang disebut pyramid didirikan dari susunan batu kapur berbentuk limas segi empat yang didalamnya terdapat gang – gang / lorong menuju ke kamar Raja (Mummi Firaon), kamar premaisuri dan kamar harta. Salah satu Pyramid yang terkenal yaitu pyramid Khufu di Ghizah yang dianggap sebagi keajaiban dunia
Bangunan kuil di Mesir ada dua jenis, yaitu;
- Kuil lapangan, contohnya Kuil Amon Re di Karnak
- Kuil Korokan (kuil yang dipahatkan pada bukit karang), contohnya kuil Ramses II di Abu Simbel
b. Seni Patung Mesir Kuno
Berdasarkan sikap tubuhnya, patung Mesir dibedakan menjadi:
- Patung Kourus, yaitu patung Dewa/Raja, memakai tutup kepala berdiri tegap, tangan kanan dikepalkan disamping dan kaki kirinya dilangkahkan kedepan
- Patung kore, yaitu patung Dewi/ratu yang ciri – cirinya sama dengan kourus hanya kaki kirinya tidak melangkah dan berpakain lengkap. patung dalam bentuk lain disebut Sphynx, yaitu patung berkepala Raja berbadan singa
c. Seni relief / Lukis Mesir Kuno
Ditemukan pada lembaran papyrus, peti mati dan dinding. Kesan yang ditampilkan bersifat dekoratifilustratif dan simbolis. Sedangkan cara menggambar objeknya yaitu:
- Bersifat ideoplastis, mengungkapkan apa yang dipikirkan dan bukan yang dilihat sebenarnya
- Menggunakan prespektif batin, artinya menggambarkan besar kecilnya objek bukan ditentukan oleh jarak pandangan melainkan berdasarkan martabat orang yang digambarkan. Misalnya gambar seorang Raja lebih besar dari pada rakyatnya
d. Seni Musik dan Seni ari Mesir Kuno
Sesuai dengan perkembangan kebudayaan merekapun pada saat itu sudah mengenal seni Tari dan musik. Hal ini berdasarkan pahatn mereka (relief) pada dinding bangunan. Diantaranya terdapat adegan yang sedang memainkan suling dan harva serta adegan Tari Tarian ritual sesuai dengan kepercayaan mereka pada saat itu

2. Kesenian Mesopotamia
Mesopotamia adalah suatu daratan yang terletak antara sungai Efrat dan sungai Tigris. Masyarakatnya makmur sehingga kebudayaannya berkembang dengan baik, telah mengenal berbagai ilmu pengetahuan dan tulisan yang disebut tulisan Paku
Daerah ini merupakan lalu lintas yang sangat ramai dan sering dijadikan sasaran invansi oleh berbagai bangsa, antara lain oleh bangsa Sumeria, Babilonia, Asiria dan Persia
Masyarakat Mesopotamia tidak mengenal kultus kematian sehingga jarang ditemukan makam sebagai bentuk arsitektur yang khas. Keseniannya lebih bersifat duniawi, tetapi sisa – sisa peninggalannya tidak sampai ke jaman kita karena:
- Mengunakan bahan yang tidak tahan lama (batu bata)
- Sering terjadi bencana banjir
- Masyarakatnya bersifat vandalis (perusak) karena sering terjadi perebutan kekuasaan (perang)
a. Seni Bangunan Mesopotamia
- Istana, dengan ciri – ciri: menggunakan konstruksi lengkung tong tanpa menggunakan tiang. Pada bagian pintu gerbang terdapat patung penjaga Ambang, yaitu patung berkepala Raja dan berbadan banteng dan bersayap. Contohnya istana Sargon II di Khorzabad
- Ziggurat, yaitu sejenis menara bertingkat berbentuk kerucut yang berfungsi sebagai banguan suci
- Stele, yaitu sejenis tugu batu yang permukaannya diberi relief tentang suatu peristiwa, contohnya Stele Hamurabi
b. Seni Patung, ciri – cirinya:
- Patung Sumeria: tubuh kaku otot dilebih – lebihkan dan kepalanya bulat
- Ptung Asiria: matanya diperbesar, dekoratif, raut muka mengesankan kekerasan
- Patung Babilonia: bersikap tenang seolah – olah sedang menjalankan tugas keagamaan
c. Seni relief
- Relief Babilonia : bertemakan tentang keagamaan
- Relief Asiria: bertemakan tentang kekerasan

3. Kesenian India
Kebudayaan purba India berkembang sekitar 3000 SM di lembah sungai Indus – Pakistan. Dari beberapa hasil temuan ternyata sudah menunjukan suatu bentuk kebudayaan yang bermutu tinggi. Tetapi masih belum memberikan gambaran secara lengkap tentang peninggalannya, Karena masih belum banyak ditemukan
Peninggalan – peninggalanya antara lain:
a. Seni bangunan, contohnya reruntuhan bangunan yang ditemukan di dua kota lama (Mahenjo – Daro dan Harapa) menggunakan batu bata, penempatan bangunan dengan system sentral dan sudah ada bangunan yang bertingkat
b. Seni patung, berbaga naturalis dan stilasi terbuat dari batu logam dan kayu
c. Seni relief, berupa materai piktegraf dari lempengan tanah liat yang diberi gambar binatang (badak lembu atau singa) dan tulisan yang sampai sekarang masih belum bisa dibaca
Kemudian sejak munculnya ajaran Hindu – Budha maka berkembang berkembang kebudayaan yang bercorak khusus. Bentuk keseniannya mengarah pada gaya perlambangan (simbolisme) dengan berpedoman pada buku seni disebut “Silfa Sastra”
Peninggalan – peninggalan itu adalah;
a. Seni Banguanan India
- Stamba (Tugu Asoka) berfungsi sebagai media penyebaran ajaran Budha
- Stupa (caitya) berfungsi sebagai lambang ajaran Budha
- Kuil Budha (Chaitya Griha) merupakan bangunan tempat meditasi para pendeta Budha
b. Seni Patung India
Ketika masyarakat Budha masih bersifat Ai-Iconis (tidak mengenal patung sebagai media pemujaan), maka Budha hanya diwujudkan dalam bentuk perlambangan saja, seperti Tahta Budha, Cakra Budha atau Telapak Kaki Budha. Kemudian setelah India mendapat pengaruh dari kesenian Yunani-Romawi, barulah Budha diwujudkan dalam bentuk patung manusia dengan ciri – ciri masih memperlihatkan gaya seni patung Yunani (Dewi Apolo). Ciri – cirinya yaitu: bergaya realis, muka lonjong, rambut bergelombang dan sikap duduk kaki berjuntai. Dalam perkembangan selanjutnya seni patung India memperlihatkan ciri khasnya, yaitu raut muka seperti orang India, duduk bersila dengan sikap tangan tertentu yang mengandung atri (Mujra)
c. Seni Lukis dan Seni Relief India
Peninggalan seni relief India terdapat pada dinding di dalam biara – biara menggunakan teknik fresco yaitu melukis yang dikerjakan ketika dindingnya masih basah sedangkan seni reliefnya banyak terdapat pada dinding – dinding candi Hindu